Mengenal Ikan Beunteur


Ikan beunteur atau dalam bahasa ilmiahnya Barbores binotatus adalah salah satu jenis ikan air tawar yang cukup populer di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Barat. Ikan ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, baik sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias.

Ciri-ciri Ikan Beunteur

Ikan beunteur memiliki tubuh yang memanjang dan ramping dengan sisik yang mengkilat. Ciri khasnya adalah garis perak yang membentang di sepanjang tubuhnya. Warna tubuhnya cenderung keperakan dengan sirip yang berwarna kemerahan.

Habitat Ikan Beunteur

Ikan beunteur umumnya ditemukan di sungai-sungai yang airnya jernih dan berarus deras. Mereka sering bersembunyi di antara bebatuan atau akar tanaman air. Di Jawa Barat, ikan beunteur banyak ditemukan di sungai-sungai seperti Citarum, Cimanuk, dan Cisanggarung.


Manfaat Ikan Beunteur

  • Ikan Konsumsi: Daging ikan beunteur memiliki rasa yang gurih dan tekstur yang lembut, sehingga banyak digemari sebagai bahan makanan. Ikan beunteur sering diolah menjadi berbagai macam masakan, seperti goreng, bakar, atau dibuat menjadi pepes.

  • Ikan Hias: Selain sebagai ikan konsumsi, ikan beunteur juga populer sebagai ikan hias akuarium. Warna tubuhnya yang menarik dan perilakunya yang lincah menjadikannya pilihan yang menarik bagi para pecinta ikan hias.

Ancaman terhadap Populasi Ikan Beunteur

Populasi ikan beunteur di beberapa daerah mengalami penurunan akibat beberapa faktor, antara lain:

  • Penangkapan berlebihan: Permintaan pasar yang tinggi terhadap ikan beunteur mendorong terjadinya penangkapan yang berlebihan.

  • Perubahan habitat: Pembangunan di sekitar sungai, pencemaran air, dan perubahan iklim mengancam habitat ikan beunteur.

Cara Menangkap Ikan Beunteur

Ikan beunteur biasanya ditangkap dengan menggunakan pancing ulur atau jaring. Umpan yang sering digunakan untuk memancing ikan beunteur adalah cacing, ulat, atau serangga kecil.

Upaya Konservasi

Untuk menjaga kelestarian populasi ikan beunteur, diperlukan upaya konservasi yang serius, seperti:

  • Regulasi penangkapan: Menetapkan kuota penangkapan dan ukuran minimum ikan yang boleh ditangkap.

  • Pemulihan habitat: Melakukan upaya rehabilitasi habitat ikan beunteur, seperti penanaman kembali vegetasi di sepanjang sungai.

  • Budidaya: Mengembangkan budidaya ikan beunteur untuk mengurangi tekanan penangkapan di alam liar.

LihatTutupKomentar