Materi Kelas X SMA: VIRUS

Virus bukan merupakan tumbuhan, hewan, atau bakteri. Walaupun demikian virus tampak seperti organismen hidup

VIRUS
A.    Sejarah penemuan virus
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
        Adolf meyer penemu keberadaan virus.

Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

B.     Ciri-ciri virus
Virus bukan merupakan tumbuhan, hewan, atau bakteri. Walaupun demikian virus tampak seperti organismen hidup karena kemampuan berkembangbiaknya yang sangat luar biasa. Namun virus bukan mahkluk hidup dalam arti yang sesungguhnya. Virus dapat bertahan hidup (tidak aktif)
C.    Struktur tubuh virus
Ciri virus lainya yang tidak dimiliki oleh sel makluk hidup adalah tubuh virus hanya tersusun atas selubung (disebut kapsid) yang tersusun atas molekul protein, dan bagian isi yang tersusun atas asam nukleat. Jadi, virus tidak memiliki sitoplasma seperti pada sel, serta tidak memiliki organel sehingga tidak melakukan metabolisme. Oleh karena itu para pakar tidak memungkinkannya untuk memiliki struktur sebagaimana struktur sel. Satu unit lengkap virus yang mempu mengifeksi organisme hidup disebut virion.
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Hanya memiliki satu macam asam nukleat (RNA dan DNA). Dari video diatas dapat dilihat bahwa tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubang atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
Gambar struktur tubuh virus

1) Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
2) Kapsid
Kapsid adalah selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang disebut kapsomer. Misalnya, kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai pelipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga terdiri atas protein monomer protein-protein monomer yang identik, yang masing-masing terdiri dari rantai peptida.
3) Isi tubuh
Isi tubuh yang sering disebut virion. Adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA), contoh adalah sebagai berikut:
(a)      Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
(b) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya paramixovirus.
(c) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein, dan banyak lipida, contohnya virus cacar.

4) Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang di lengkapi benang / serabut.

D.    Replikasi virus
Ada dua jenis siklus hidup bakteriofag yaitu siklus litik dan siklus liosogenik. Pada siklus litik, reproduksi virus terjadi dengan melisis sel host sehingga dindingnya terbukadan virus dapat masuk ke dalam sel bakteri. Pada siklus lisogenik, reproduksi virus tidak segera terjadi, tetapi jika bakteri bereproduksi, virus ikut bereproduksi.
1.      Siklus Litik
Siklus litik ada lima (5) tahap yaitu sebagai berikut:
a.    Penempelan pada dinding bakteri. Virus menempel dengan ujung penempel khusus yang dinamakan reseptor sites . Reseptor ini hanya dapat menempel pada sel tertentu. Oleh sebab itu satu jenis virus hanya dapat menginfeksi sel-sel tertentu.
b.    Penetrasi ke sel inang. Setelah menempel, virus menge-luarkan enzim untuk melubangi sel bakteri dan masuk ke dalam sel, asam inti virus keluar melalui bagian ekor dan tetap berada dalam sel inang.
c.    Eklipse. Pada tahap ini asam inti virus menggunakan asam inti bakteri untuk membentuk bagian-bagian virus yang baru seperti protein, asam inti, dan kapsomer.
d.   Pembentukan virus baru dengan menggabungkan bagian-bagian virus. Biasanya 100000 virus baru dibentuk dalam satu sel bakteri.
e.    Pemecahan (lisis) sel inang. Pada tahap ini, jumlah enzim lisozim meningkat . Enzim ini merusak ikatan kimia dinding sel bakteri, sehingga dinding sel menjadi tipis dan sel mudah pecah. Jika sel bakteri pecah, virus keluar mencari sel bakteri yang baru. 
Gambar Siklus litik dan lisogenik bakteriofage
Siklus litik sama untuk semua virus, termasuk virus yang menyerang tumbuhan maupun virus yang menginfeksi hewan, hanya berbeda dalam cara masuk ke dalam sel host nya. Virus hewan masuk melalui membran sel secara fagositosis, seperti proses masuknya partikel makanan ke dalam sel. Protein pelindung sel dirusak oleh enzim. Kebanyakan virus tanaman diinjeksi oleh serangan melalui dinding sel.
2.      Siklus Lisogenik
Setelah masuk sel host , beberapa fag tetap tidak aktif. Untuk beberapa generasi, kemudian secara tiba-tiba fag menjadi aktif dan masuk siklus litik perusakan. Fag ini diketahui sebagai fag templet dan siklus inaktif ini menjadi siklus lisogenik. Siklus ini melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:
a.    Penempelan
Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel. Asam inti fag menginvasi DNA sel host . Asam inti ini dinamakan profag.
b.    Replikasi
Profag direplikasi pada waktu sel host membelah
c.    Aktivasi
Profag masuk siklus litik dan menyusun bagian-bagian virus baru dan merusak sel.

E.     Klasifikasi virus
Virus dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya, virus hanya dapat dikelompokkan menjadi virus DNA dan virus RNA.
1.    Virus DNA
a.    Adenoviridae, contohnya adenovirus;
b.    Herpesviridae, contohnya virus herpes simplek manusia;
c.    Hepadnaviridae, contohnya virus hepatitis B;
d.   Papovaviridae, contohnya virus papiloma manusia;
e.    Parvoviridae, contohnya parpovirus;
f.     Poxviridae, contohnya virus cacar.

2.    Virus RNA
a.    Picornaviridae, contohnya virus polio dan virus hepatitis A;
b.    Caliciviridae, contohnya virus hepatitis D;
c.    Togaviridae, contohnya virus rubella;
d.   Flaviridae, contohnya virus demam kuning dan virus hepatitis C;
e.    Filoviridae, contohnya virus ebola;
f.     Coronaviridae, contohnya virus flu burung;
g.    Rhabdoviridae, contohnya virus rabies;
h.    Paramyxoviridae, contohnya virus gondong (parotitis) dan virus campak;
i.      Reoviridae, contohnya vius orungo dan virus Kemerovo;
j.      Retroviridae, contohnya virus HIV 1 dan 2 serta virus HTLV;
k.    Orthomyxovirirdae, contohnya virus influenza A, B, dan C;
l.      Bunyaviridae, contohnya virus bunya;
m.  Arenaviridae, contohnya virus limfosit koriomeningitis.

F.     Peran virus dalam kehidupan sehai-hari
Namun demikian, tidak berarti bahwa virus hanya memiliki peran yang merugikan. Dengan kemajuan bioteknologi dan rekayasa genetika, ilmuan telah dapat memanfaatkan virus untuk tujuan yang menguntungkan manusia. Misalnya, untuk penghasil vaksin. Virus juga dapat dimanipulasi agar membawa gen untuk suatu sifat yang menguntungkan (misalnya gen yang menghasilkan antitoksin).
1)      Virus yang Menguntungkan
Beberapa keuntungan dari virus anatara lain:
1.    Mempercantik warna dan corak bunga tulip 
Jenis-jenis tulip yang sudah dikenal sejak zaman dulu mempunyai motif garis-garis, "coretan kuas," atau "jilatan api" atau mempunyai warna lain pada bagian-bagian tertentu daun bunga, sedangkan jenis-jenis yang lebih baru mempunyai pola aneka warna pada daun bunga. Sentuhan warna lain pada warna dasar bunga tulip disebabkan perubahan pegmen di bagian atas dan bagian bawah bunga.
Infeksi virus mosaik yang dibawa serangga sejenis kutu menyebabkan terjadinya jenis tulip langka dengan motif indah seperti coretan kuas yang diburu orang Belanda sewaktu demam bunga Tulip mania. Virus mosaik menyebabkan tanaman tulip menderita dan mati perlahan-lahan, walaupun bunga yang dihasilkan menjadi sangat indah. Sekarang ini, virus mosaik dapat dikatakan sudah hampir musnah dari ladang-ladang bunga tulip
2.     Membuat Antitoksin
Salah satu fase daur hidup virus adalah fase penggabungan. Pada fase ini, DNA virus menyambungkan diri ke DNA bakteri, sehingga di dalam DNA bakteri terkandung profag (DNA virus). Dengan kata lain, di dalam bakteri terkandung materi genetic virus. Ketika profag aktif dan DNA bakteri hancur ada yang terbawa DNA virus. Misalnya di dalam DNA virus terkandung DNA bakteri pertama. Apa bila virus ini menginfeksi bakteri kedua, dan kemudian mengikuti daur lisogenik, maka di dalam DNA bakteri kedua ini terkandung DNA virus dan DNA bakteri pertama.
DNA adalah materi genetic yang dapat menentukan sifat makluk hidup. Jika DNA berubah, maka sifat makluk hidup pun berubah. Berdasarkan prinsip ini jika di dalam bakteri kedua terdapat DNA virus dan DNA bakteri pertama maka sebagian sifat bakteri pertama dapat dimiliki oleh bakteri kedua. Jadi, bakteri kedua memiliki sebagian sifat bakteri pertama.
Melihat kasusu lisogenik ini, para ilmuan berpikir, nbagaimana kalau di dalam DNA virus sebelumnya digabungkan DNA (gen) lain yang menguntungkan, sehingga sifat menguntungkan ini dimiliki oleh bakteri yang terinfeksi. Sebagai contoh, ke dalam DNA virus disambungkan DNA (gen) manusia yang mengontrol sintesis antitoksin(pelawan penyakit). Selanjutnya oleh virus lisogenik gen tadi disambungkan ke sel bakteri. Kemudian sel bakteri kini membuat gen manusia, yakni gen penghasil antitoksin dengan kata lain, balteri yang semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia, sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia.
Apabila bakteri terus-menerus membelah diri, berarti setiap sel bakteri baru mengandung DNA manusia dan mampu memproduksi antitoksin. Antitoksin yang diproduksi dapat dipisahkan dan digunakan untuk pelawan penyakit pada manusia.
3.    Melemahkan Bakteri
Contoh lain tentang virus yang menguntungkan adalah virus yang menyerang bakteri patogen. Jika DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri pathogen, maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Misalnya bakteri penyebab penyakit difteri dan bakteri penyebab demam scarlet yang berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak berbahaya jika di dalam DNA-nya tersambung oleh profag. 
4.    Memproduksi Vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk memproduksi vaksin. Vaksi adalah pathogen yang telah dilemahkan, sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi. Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan memproduksi antibody. Kelak jika pathogen yang sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal karena berhasil memproduksi anti bodi bagi pathogen terse

2)      Virus yang Merugikan
Secara umum, virus merugikan karena jenis-jenis virus yang berbeda menginfeksi dan menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
1.    Penyakit Tumbuhan yang disebabkan oleh Virus
Berikut ini adalah bebrapa penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus:
a) Mosaik, penyakit yang menyebabakan bercak kuning pada tembakau, kacang, kedelai, tomat, kentang, dan beberapa jenis labu. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mosaic Virus (TMV).
b) Penyakit kuning pada cabai dan tomat yang disebabkan oleh Begomovirus (Bean golden mosaic virus).
c) Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang Turnip yellow mosaic virus (TYMV). Tanaman yang terinfeksi virus biasanya tidak dapat diobati dan harus dibakar untuk mencegah penyebaran penyakit.
2. Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus
            1.      Influenza
Penyebab influenza adalah virus golongan orthomyxovirus yang bebbentuk seperti bola. Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan. Berdasarkan komposisi proteinnya, virus influenza dibagi menjadi 3 tipe, yaitu tipe A, tipe B, dan tipe C. tipe A dan C dapat menginfeksi mausia dan hewan, sedangkan tipe B hanya menginfeksi manusia. Diantara ketiga tipe tersebut tipe A merupakan virus influenza yang paling berbahaya. Virus ini merupakan penyebab wabah influenza pada tahun 1918, 1957, dan 1968 yang menimbulkan korban jiwa.
Gejala influenza adalah demam, sakit tenggorokan, hidung bersin, dan kehilangan nafsu makan. Orang yang terkena influenza biasanya akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari. Penyakit influenza dapat dicegah dengan menjaga daya tahan tubuh dan menghindari kontak langsung dengan penderita influenza. Usaha pencegahan lainnya adalah dengan memberikan vaksin influenza. Vaksin influenza merupakan virus yang dilemahkan atau dalam keadaan tidak aktif. Jika orang yang sehat diberikan vaksin ini, maka tubuhnya akan membentuk kekebalan terhadap penyakit influenza.
2.      Flu burung
Flu burung pertama kali dideteksi pertama kai di Hongkong pada tahun 1977, kemungkinan kembali merebak di akhir tahun 2003. Hingga akhir 2004, flu burung telah menyebar ke 10 negara Asia. Indonesi masuk diantaranya dan memiliki jumalh kasus terbanyak presentasi kematian yang masih tinggi. Flu burung atau Avian Influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti unggas dan ammalia. Penyebab penyakit ini termasuk influenza tipe A, Strain H5N1. Sifat virus ini adalah :
1) Dapat bertahan hidup di air hingga 4 hari pada suhu 220C dan lebih 30 hari pada 00C.
2) Virus dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh atau tinja unggas, tetapi mati pada pemanasan 600C selama 30 menit.
Unggas yang sakit menularkan virus melalui ludah, lender, darah, dan tinja. Penyebaran flu burung terjadi pada polpulasi unggas di satu peternakan dan dapat meluas ke peternakan di sekitarnya. Penyebaran kepada manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang sakit atau dengan unggas yang sakit dengan permukaan yang terkontaminasi tinja atau secret unggas tersebut.
Gejala yang dialami oleh manusia yang terinfeksi umumnya dalah demam, sakit tenggorokan, batuk, dan nyeri otot. Pada beberapa kasus terjadi pula gangguan pernapasan dan pneumonia. Hal ini tergantung pada sistem kekebalan tubuh penderita. Gejala lebih lanjut dari flu burung adalah kerusakan jaringna tubuh yang menyebabkan kematian.
3.      Campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus. Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.masa inkubasinya sekitar 10 hingga 12 hari. Di awal masa inkubasi virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas yang menyebabkan gejala batuk kering dan radang tenggorokan. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh, terutama kulit, sehingga terlihat bercak-bercak merah di kulit.
4.      Cacar Air dan Herpes Zoster
`           Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama, yaitu varicella zoster virus (VCV). Virus ini dapat langsung menyebabkan penyakit atau dapat menetap selama beberapa tahun, baru kemudian menimbulkan penyakit.
Masa inkubasi cacar airsekitar dua minggu. Gejala penyakit cacar air adalah demam, sesak napas, pegal linu, dan timbul gelembung-gelembung berair kulit yang terasa gatal. Herpes zoster merupakan penyakit lanjutan dari cacar air. Penderitanya adalah orangyang sebelumnya terkena cacar air. VCV yang menetap di ujung sraf selam bertahun-tahun dapat aktif kembali ketika daya tahan tubuh menurun dan menyebabkan herpes zoster. Herpeps zoster ditandai dengan timbulnya gelembung seperti cacar air. Penyakit cacar air dan herpes zoster dapat menular melalui udara jika udara mengandung partikel virus yang berasal dari penderita yang batuk atau bersin. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan pemberian vaksin VCV untuk mendorong kekebalan tubuh.
5.      Hepatitis
Hepatitis (pembegkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Beberapa virus hepatitis yang diekenali adalah virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Gejala umumnya adalah demam, mual, dan muantah, serta perubahan warna kulit dan selaput lender terlihat kuning.
Virus hepatitis A biasanya menimbulkan hepatitis akut (timbul secara mendadak dan cepat memburuk). Virus hepatitis B dapat menimbulkan hepatitis akut maupun kronis (berlangsung secara mendadak dan cepat memburuk). Virus hepatitis B dan hepatitis C mempunyai resiko penderita kanker hati. Virus hepatits D hanya menginfeksi tubuh sudah terkena hepatitis B. virus hepatitis E biasanya menimbulkan peny6akit seeprti hepatitis A, tetapi mas ainkubasinya lebih lambat. Meskipun demikian, hepatitis E sangat berbahaya terutama jika menginfeksi ibi hamil. Penyakit hepatits dapat menular melalui mnuman yang terkontaminasi, transfuse darah, dan penggunaan jarum suntik yang steril.
6.       Polio
Polio (poliomyelitis) disebabkan oleh virus polio. Serangan virus polio menyebabkan lumpuh jika virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan sumsum tulang belakang.
Virus ini menyerang anak-anak berusia 1-5 tahun. Virus polio dapat hidup di air selama berbulan-bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang diminum. Dalam keadaan beku, virus ini dapat bertahan sangta lama. Penyakit ini mudah berjangkit di lingkungan dengan sanitasi yang buruk, melalui peralatan makan, bahkan melalui ludah.
7.      Papilonia
Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan. Infeksi terjadi melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
8.      Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh golongan paramyxovirus. Virus ini hanya memiliki RNA. Paramyxovirus dapat tumbuh di jaringan otak, selaput otak, pancreas, testis, galndula parotid, dan kadang di hati.
Penyakit gondong ditandai dengan pembengkakan hati di belakang kelenjar parotid yang berdekatan dengan telinga karena peradangan akibat infeksi. Penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita, melalui ludah, urin, dan muntahan. Gejala lainnya adalaha suhu badan 39,50C, demam, sakit kepala, nyeri anggota gerak, dan nyeri otot.
9.      AIDS
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) adalah penularan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus).
HIV adalah virus golongan retrovirus yang mempunyai 2 molekul RNA. Virus tersebut diduga kuat dari virus kera Afrika yang telah mengalami mutasi. Penularan AIDS berbeda dengan penularan penyakit akibat virus lainnya. Hal ini disebabkan karena HIV langsung mati jika terdedah di udara terbuka. HIV tidak menular melalui udara, kontak biasa, ataupun melalui gigtan serangga. HIV menular melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. HIV juga dapata ditularkan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayinya.
Masa inkubasi HIV dapat berlangsung dalam hitungan bulan bahkan tahun. Tubuh yang terinfeksi HIV tidak langsung menunjukkan gejala sakit yang parah. Akan tetapi, HIV yang diam di dalam tubuh akan bereproduksi dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Tubuh penderita akan semakin rentan terhadap penyakit, akibat kekebalan tubuh yang melemah. Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker, penurunan bert badan, dan gagal jantung.
Pada penderita, HIV banyak terkonsentrasi di dalam cairan tubuh, seperti darah, seperti darah, cairan mani, cairan vagina, dan air susu. Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.
10.   Ebola
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam belum diketahui. Demikian pula prosesnya menjai epidemic. Virus ebola dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit, kemudian aka mati oleh sinar ultraviolet. Virus ebola merusak jaringan dan sel tubuh dan menyebabkan kematian dalam jangka kurang dari dua minggu.
Gejala awal yang ditimbulkan adalah demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan nafsu makan hilang. Gejala ini uncul setelah 3 hari terinfeksi. Setelah itu, virus ebola mulai bereplikasi. Virus ebola menyerang darah. Sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah dan menyebabkan kulit memar, mlepuh, bahkan larut seperti kertas basah. Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu penderita memuntahkan cairan hitam yang merupakan jaringan dalam tubuh yang hancur. Pada hari ke-9, biasanya penderita meninggal dunia. Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola, misalnya darah, feses, urin, ludah, dan keringat.
11.  Herpes Simpleks
Penyakit ini disebabkan oleh virus anggota famili Herpesviridae, yang menyerang kulit dan selaput lender. Virus herpes simpleks dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Penyakit ini biasanya mengenai mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan kadang-kadang otak. Infeksi pertama biasanya bersifat setempat dan cenderung hilang timbul. Virus masuk ke dalam tubh melalui luka kecil. Pada bayi, virus sering virus sering ditularkan pada saat dilahirkan. Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual. Gejala utama penyakit ini adalah timbulnya gelembung-gelembugn kecil, kecuali pad amata dan otak. Gelembung tersebut snagat mudah pecah. Infeksi pada alat kelamin diduga merupakan salah satu faktor penyebab tumor ganas di daerah genetalia tersebut.
12.   Rabies
Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah. Hewan yang terkena rabies menunjukkan perilaku agresif atau kelumpuhan.
Virus ditularkan kepada manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang sangat bervariasi, dari 13 hari sampai 2 tahun (rata-rata 20-60 hari), timbul gejala kesemutan di sekitar luka gigitan, perasaan gelisah, dan otot tegang. Ganguanfungsi otak, seperti hilangnya kesadaran, terjadi kira-kira satu miggu kemudian. Rabies sering kali menyebabkan kematian.
13.   SARS
SARS (severe acute respiratory syndrome) pertama kali muncul di Cina pada akhir tahun 2002. Di sepanjang tahun 2003 kasus SARS merebak diseluruh dunia dan menyebabkan sedikitnya 813 orang meninggal dunia. SARS disebabkan oleh coronavirus yang mengakibatkan penderita mengalami gejala seperti penderita pneumonia sehingga SARS disebut juga CVP (coronavirus pneumonia). Coronavirus diketahui merupakan golongan virus yang menyebabkan penyakit tidak berbahaya, seperti flu dan diare. Virus penyebab SARS diduga merupakan hasil muatsi dari virus yang terdapat pada mamalia seperti musang dan rakun.
Gejala awal orang yang terserang SARS adalah demam tinggi lebih dari 380C yang disertai menggigil, sakit kepala, lesu, dan nyeri tubuh. Setelah itu, 3-7 hari kemudian penderita mengalami batuk kering dan gangguan pernapasan. Penularan SARS terjadi melalui kontak langsung dengan penderita melaui kontak percikan cairan, misalnya batuk dan bersin. Tindakan untuk mencegah tertular penyakit ini misalnya sering mencuci tanganmenggunakan sabun dan alcohol 70%. Sebaiknya tidak menyentuh mulut, mata, dan hidung dengan tangan kotor. Apabila sedang batuk atau pilek, sebaiknya menggunakan masker untuk mencegah penyebab virus (Pratiwi, dkk, 2007: 26-30).

3. Penyakit pada Hewan yang Disebabkan oleh Virus
Jenis virus yang menyebabkan penyakit pada hewan, antara lain:
a) Polyoma, penyebab penyakit tumor pada hewan.
b) Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu.
c) Rhabdovirus, penyebab rabies.
d) Retrovirus, misalnya HIV.
e) Avian Influenza A (H5N1), penyebab penyakit flu burung yang menyerang unggas dan mamlia (Pratiwi, dkk, 2007: 30).
f) Flu babi
Flu babi (Swine influenza) adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A. Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian. Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3.
LihatTutupKomentar