Revolusi Industri
Revolusi industri, pertama kali, ditandai dengan penggunaan mesin untuk pabrik pemintalan kapas. Berawal dari 1760-1870 banyak penemuan-penemuan mesin-mesin untuk alar bantu industri. Salah satu yang dikembangkan adalah mesin pemintal benang yang diberi nama "Jenny" yang diciptakan James Hargreaves, pada 1767, yang diambi dari nama istrinya. Hanya saja, mesin ini tidak kuat, hingga akhirnya ditemukan kerangka air oleh Ricard Arkwight dua tahun kemudian. Pada 1779, Samuel Croupton menggabungkan alat pemintal "Jenny" dengan kerangka air menjadi sebuah mesin yang diberi nama "Mule". Selanjutnya, ditemukan mesin tenun oleh Cartwright pada 1785 yang disempurnakan beberapa tahun kemudian.
Penemuan-penemuan ini, mendorong munculnya sistem pabrik. Alat-alat berupa mesin pemintal benang, kerangka air, penggulung benang, dan lainnya ini adalah mesin-mesin besar dan berat yang tidak bisa dipasang di tempat yang kecil dengan tenaga satu orang pekerja. Oleh karena itu, untuk pertama kalinya pada 1771, Ricard A, penemu mesin kerangka air, mendirikan sebuah pabrik.
Pada perkembangan selanjutnya, ditemukan pula mesin uap yang bisa dipergunakan sebagai penggerak mesin berat, sehingga sistem pabrik menjadi semakin berkembang. Pada akhirnya sistem kerja mesin-mesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan temuan-temuan mesin baru yang mendorong lahirnya industri-industri besar berikutnya.
Pada tahap berikutnya, munculnya industri-industri besar hasil penemuan mesin-mesin "sederhana yang ada sebelumnya ini, kemudian melahirkan penemuan dalam bidang tranportasi, kereta api, kendaraan bermesin (otomobil), navigasi uap (kapal uap), telegram dana lat-alat pertanian.
Penemuan berikutnya tidak hanya di bidang mesin produksi tekstil saja, tetapi juga alat transportasi darat, laut, dan udara; elektronika, seperti telepon dan radio. Penemuan-penemuan tersebut tidak hanya di Inggris melainkan juga merambah ke negara lain, seperti Prancis, Italia, Belanda, dan Amerika Serikat.