Mengenal Sejarah Es Krim Walls
Sejarah es krim Wall's adalah kisah menarik tentang evolusi sebuah bisnis, dari toko daging hingga menjadi salah satu merek es krim terbesar di dunia.
Awal Mula: Dari Toko Daging ke Ide Es Krim
1786: Kisah Wall's dimulai di London, Inggris, ketika Richard Wall membuka kios daging di St. James's Market. Bisnis ini kemudian diteruskan oleh generasi berikutnya.
Awal 1900-an: Bisnis Wall's dipimpin oleh cucu Richard, Thomas Wall II. Pada masa ini, bisnis daging Wall's mengalami masalah musiman. Setiap musim panas, permintaan sosis, pai, dan produk daging lainnya menurun drastis, menyebabkan perusahaan harus memberhentikan karyawannya.
1913: Untuk mengatasi masalah PHK musiman ini, Thomas Wall II memiliki ide cemerlang: memproduksi es krim di musim panas untuk menjaga staf tetap bekerja. Namun, ide ini harus tertunda karena pecahnya Perang Dunia Pertama.
Kelahiran Wall's Ice Cream
1920: Setelah pensiun, Thomas Wall II mendirikan Trust untuk tujuan pendidikan dan pelayanan sosial.
1922: Bisnis Thomas Wall & Sons diakuisisi oleh Lever Brothers dan Margarine Unie. Kedua perusahaan ini kelak akan bergabung menjadi Unilever pada tahun 1929.
Di bawah arahan Maxwell Holt, ide Thomas Wall II untuk memproduksi es krim dihidupkan kembali. Produksi es krim Wall's pun dimulai di sebuah pabrik di Acton, London. Es krim ini segera meraih kesuksesan.
Perkembangan dan Ekspansi Global
Sejak 1922: Es krim Wall's dengan cepat mendapatkan tempat di hati masyarakat. Awalnya dijual keliling jalanan oleh pedagang dengan sepeda yang ikonik bertuliskan "Stop Me and Buy One".
1959: Kapasitas produksi Wall's menin
gkat dua kali lipat dengan dibukanya pabrik es krim khusus di Gloucester, Inggris.Era 1950-an - 1960-an: Di bawah pengelolaan Unilever, produksi es krim Wall's tumbuh pesat. Pada tahun 1954, tujuh juta ton es krim berhasil diproduksi, dan pada tahun 1960, jumlahnya mencapai 20 juta ton per tahun, menjadikan Wall's produsen es krim terbesar di dunia.
Ekspansi Internasional: Merek dagang Wall's, yang kini dikenal dengan logo Heartbrand (logo hati merah), digunakan secara global. Di Indonesia, Wall's telah hadir selama beberapa dekade dan menjadi salah satu merek es krim paling populer. Produk-produk ikoniknya seperti Magnum, Cornetto, dan Paddle Pop dikenal luas di seluruh dunia di bawah payung Heartbrand.
Perkembangan Terkini
2024: Unilever mengumumkan rencananya untuk melakukan divestasi merek es krimnya, termasuk Wall's, Ben & Jerry's, Cornetto, Magnum, dan Talenti. Divestasi ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2025, bertujuan untuk menjadikan Unilever lebih fokus dan berkinerja tinggi.
Dari ide sederhana untuk menghindari PHK musiman, Wall's telah tumbuh menjadi raksasa es krim global, bagian tak terpisahkan dari kenangan masa kecil banyak orang di seluruh dunia.