Biologi Ikan Unik, Periophthalmus alias Gelodok yang Bisa Berjalan Diatas Lumpur


Ikan Periophthalmus, juga dikenal sebagai ikan lumpur atau ikan beludru, adalah sejenis ikan yang tergolong dalam famili Gobiidae. Mereka ditemukan di wilayah tropis dan subtropis, terutama di wilayah Asia Tenggara dan Oseania. Ikan Periophthalmus memiliki adaptasi unik yang memungkinkan mereka hidup baik di lingkungan air maupun di darat.

Ciri khas utama ikan Periophthalmus adalah kemampuan mereka untuk bergerak di darat menggunakan siripnya dan menghirup udara. Mereka dapat menggunakan sirip punggungnya untuk meluncur atau melompat di atas lumpur atau tanah, sementara insang mereka memungkinkan mereka untuk mengambil oksigen dari udara. Ikan Periophthalmus sering ditemukan di dekat wilayah berair seperti mangrove atau lumpur yang terpapar pasang surut.

Terdapat beberapa spesies dalam genus Periophthalmus, seperti Periophthalmus barbarus, Periophthalmus chrysospilos, dan Periophthalmus argentilineatus. Setiap spesies memiliki ciri-ciri morfologi dan perilaku yang sedikit berbeda.


Ikan Periophthalmus umumnya merupakan pemakan omnivora yang makan berbagai makanan, termasuk serangga, cacing, krustasea kecil, dan detritus organik. Mereka juga berperan penting dalam ekosistem mangrove sebagai pemangsa dan pemakan yang membantu mengatur populasi organisme di lingkungan tersebut.

Karena kemampuan mereka untuk hidup di dua habitat yang berbeda, ikan Periophthalmus menarik perhatian peneliti dalam studi tentang adaptasi, ekologi, dan evolusi ikan yang hidup di perairan pasang surut.


Ikan Periophthalmus memiliki beragam adaptasi yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan lingkungan yang keras di wilayah mangrove dan pasang surut. Beberapa adaptasi kunci yang dimiliki oleh ikan ini adalah sebagai berikut:

  1. Sirip dan Kaki: Ikan Periophthalmus memiliki sirip yang berbentuk seperti sayap dan memungkinkan mereka meluncur atau melompat di atas lumpur atau tanah. Sirip tersebut juga berfungsi sebagai alat pergerakan saat berada di dalam air. Beberapa spesies bahkan memiliki kaki kecil yang memungkinkan mereka berjalan di darat.
  2. Insang yang Adaptif: Ikan Periophthalmus memiliki insang yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan air dan udara. Ketika berada di dalam air, mereka menggunakan insang untuk mengambil oksigen dari air seperti ikan pada umumnya. Namun, ketika berada di darat, mereka dapat menutup insang mereka dan menggunakan membran insang untuk menyerap oksigen dari udara.
  3. Mata yang Terangkat: Mata ikan Periophthalmus terletak di bagian atas kepala dan dapat bergerak secara independen. Ini memungkinkan mereka untuk memantau sekitar dan mencari mangsa baik saat berada di dalam air maupun di darat.
  4. Penciuman yang Sensitif: Ikan Periophthalmus memiliki penciuman yang sensitif, yang membantu mereka mendeteksi mangsa atau pemangsa potensial di sekitar mereka. Ini penting dalam mempertahankan kehidupan mereka di wilayah mangrove yang kompleks.
  5. Perilaku Hidup di Mangrove: Ikan Periophthalmus seringkali hidup dalam kelompok kecil di sekitar akar mangrove atau tempat-tempat yang terlindungi. Mereka menggunakan lubang-lubang kecil di dalam tanah sebagai tempat bertelur dan berlindung dari pemangsa.


Ikan Periophthalmus merupakan contoh menarik adaptasi evolusioner dalam dunia ikan, yang memungkinkan mereka untuk bertahan dan mengisi ekologi unik di wilayah mangrove. Studi lebih lanjut tentang ikan ini membantu kita memahami bagaimana organisme dapat beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrem dan kompleks. 

LihatTutupKomentar