Mengenang Kisah Sedih Laika: Makhluk Yang Pertama Diluncurkan Ke Orbit Bumi
Laika adalah seekor anjing jalanan yang dipilih oleh para
ilmuwan Soviet untuk menguji apakah makhluk hidup dapat bertahan di luar
angkasa. Pada saat itu, teknologi untuk mengembalikan hewan hidup ke Bumi belum
dikembangkan sepenuhnya.
Pada 3 November 1957, Laika ditempatkan dalam kapsul Sputnik
2 dan diluncurkan ke luar angkasa. Sayangnya, sistem pengatur suhu di dalam
kapsul mengalami kerusakan, dan suhu di dalamnya menjadi sangat panas. Selain
itu, stres dan tekanan yang dialami Laika selama penerbangan juga menjadi
faktor yang berkontribusi terhadap kematiannya. Laika meninggal dalam beberapa
jam setelah peluncuran.
Keputusan untuk mengirim Laika ke luar angkasa menuai
kontroversi dan kritik internasional. Meskipun Laika mengorbankan nyawanya
dalam eksperimen tersebut, misi ini memberikan wawasan berharga bagi penelitian
angkasa berikutnya. Setelah itu, keselamatan hewan-hewan dalam misi ruang
angkasa menjadi perhatian utama dan sejumlah aturan etis diperkenalkan untuk
melindungi hewan-hewan dalam penelitian ilmiah.
Setelah kematian Laika, Uni Soviet tetap melanjutkan program
eksplorasi luar angkasa dengan hewan-hewan lainnya. Mereka meluncurkan beberapa
misi dengan hewan seperti anjing, kucing, tikus, dan primata. Tujuan utama dari
misi-misi ini adalah untuk mengumpulkan data tentang efek lingkungan luar
angkasa terhadap makhluk hidup dan memahami kemampuan mereka bertahan dalam
kondisi tersebut.
Kritik terhadap penggunaan hewan dalam eksperimen ruang
angkasa semakin meningkat secara global. Tuntutan untuk perlindungan hewan
dalam penelitian ilmiah semakin ditekankan, dan pada tahun 1966, Perserikatan
Bangsa-Bangsa mengeluarkan "Prinsip-Prinsip Dasar terkait Penggunaan Hewan
untuk Tujuan Ilmiah". Prinsip-prinsip ini menyatakan bahwa hewan-hewan
hanya boleh digunakan dalam penelitian jika tidak ada alternatif lain yang
memadai dan jika penderitaan mereka diminimalkan sebanyak mungkin.
Pada akhirnya, penggunaan hewan dalam penelitian ruang
angkasa dikurangi secara signifikan dan kemudian dihentikan sepenuhnya.
Perkembangan teknologi dan kemajuan pengetahuan tentang ruang angkasa
memungkinkan penggunaan model simulasi dan robotika untuk menggantikan peran
hewan dalam eksperimen.