Badak Bercula Satu Membutuhkan Rumah Kedua
Badak bercula satu memiliki nama ilmiah Rhinoceros sondaicus adalah salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia dan hewan ini berada pada status terancam punah. Badak bercula satu terdapat pada kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Badak bercula satu merupakan hewan endemik, artinya badak bercula satu hanya terdapat di daerah tersebut saja.
Badak Jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika merasa terganggu. Mereka berkumpul dalam jumlah terbatas dan hanya ketika bersama-sama mendinginkan badan di kolam kubangan yang sama, atau ketika musim kawin. Induk betina akan mengawal anaknya hingga berusia 2 sampai 3 tahun yang baru beranjak dewasa pada usia 6 tahun dimana rata-rata usianya mencapai 35 hingga 40 tahun. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka.
Memindahkan badak bukan sekadar mengangkut mereka dari satu tempat ke tempat lain. Lokasi tersebut harus sudah siap ditinggali spesies badak paling langka di dunia tersebut. Banyak pertimbangan yang harus dilakukan sebelum pemindahan sebagian badak ke habitat kedua dilakukan. Selain dari kondisi badak itu sendiri seperti pemilihan induk badak yang dalam kondisi sehat, memiliki kekerabatan yang paling jauh dengan sesamanya, dan tentu, mampu bereproduksi, faktor kondisi lingkungan juga perlu dipertimbangkan seperti kondisi suhu, keadaan tanah, keberadaan air, kebradaan makanan, dan iklim.