Kisah Perang Mongol dan Singosari: Pertempuran Sengit di Tanah Jawa
Latar Belakang:
- Pada tahun 1289, Kubilai Khan, pemimpin Kekaisaran Mongol yang perkasa, mengirim utusan ke Kerajaan Singosari di Jawa untuk menuntut upeti.
- Raja Kertanegara dari Singosari menolak tuntutan tersebut dan bahkan mempermalukan utusan Mongol.
- Tindakan Kertanegara memicu kemarahan Kubilai Khan, yang kemudian memutuskan untuk melancarkan serangan ke Jawa.
Perang:
- Pada tahun 1292, pasukan Mongol yang besar, dipimpin oleh Ike Mese, mendarat di Jawa dan menyerang Singosari.
- Pasukan Singosari, meskipun kalah jumlah, memberikan perlawanan yang sengit.
- Pertempuran sengit terjadi di berbagai wilayah di Jawa, termasuk di sekitar ibukota Singosari.
Akhir Perang:
- Perang Mongol-Singosari berlangsung selama beberapa bulan dan mengakibatkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.
- Pada akhirnya, pasukan Mongol berhasil mengalahkan Singosari dan Kertanegara terbunuh dalam pertempuran.
- Namun, kemenangan Mongol tidak berlangsung lama.
- Raden Wijaya, seorang patih Singosari yang berambisi, memanfaatkan situasi kacau setelah perang untuk mendirikan kerajaan baru, yaitu Majapahit.
Dampak Perang:
- Perang Mongol-Singosari menandai berakhirnya era Singosari sebagai kerajaan utama di Jawa.
- Perang ini juga membuka jalan bagi kebangkitan Majapahit, yang kemudian menjadi kerajaan terbesar di Nusantara.
- Perang ini menunjukkan kekuatan Kekaisaran Mongol yang luar biasa, namun juga menunjukkan bahwa mereka dapat dikalahkan.
Tokoh-tokoh Penting:
- Kubilai Khan: Pemimpin Kekaisaran Mongol yang ambisius dan ingin memperluas wilayah kekuasaannya.
- Kertanegara: Raja Singosari yang berani dan menolak tunduk kepada Mongol.
- Raden Wijaya: Patih Singosari yang cerdas dan licik, yang mendirikan kerajaan Majapahit setelah perang.