Plasmolisis Pada Daun Rhoeo discolor
Memahami Plasmolisis
Plasmolisis adalah peristiwa lepasnya protoplasma dari dinding sel akibat hilangnya air dari sel tumbuhan. Ini terjadi ketika sel tumbuhan ditempatkan dalam larutan hipertonik, yaitu larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada konsentrasi cairan dalam sel.
Rhoeo Discolor sebagai Subjek Ideal
Daun Rhoeo discolor merupakan pilihan yang baik untuk mengamati plasmolisis karena:
- Sel epidermis besar: Mudah diamati di bawah mikroskop.
- Pigmen antosianin: Memberikan warna ungu pada sel, sehingga perubahan warna dapat menjadi indikator plasmolisis.
Proses Plasmolisis
- Preparasi sampel: Ambil epidermis bagian bawah daun Rhoeo discolor.
- Perendaman dalam larutan hipertonik: Misalnya, larutan garam atau gula dengan konsentrasi tinggi.
- Pengamatan mikroskopis: Amati perubahan bentuk sel dan warna pigmen antosianin.
Apa yang terjadi:
- Air dari dalam sel bergerak keluar menuju larutan hipertonik melalui osmosis.
- Vakuola menyusut, menyebabkan protoplasma mengkerut dan lepas dari dinding sel.
- Warna ungu pada sel akan memudar karena pigmen antosianin terkonsentrasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Plasmolisis
- Konsentrasi larutan: Semakin tinggi konsentrasi, semakin cepat dan parah plasmolisis.
- Waktu perendaman: Semakin lama perendaman, semakin banyak sel yang mengalami plasmolisis.
- Suhu: Suhu yang lebih tinggi dapat mempercepat proses plasmolisis.
Implikasi Plasmolisis
Memahami plasmolisis penting karena:
- Membantu memahami mekanisme transportasi air pada tumbuhan.
- Berkaitan dengan adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan kering.
- Memiliki aplikasi dalam bidang pertanian dan hortikultura
Sel Pada Daun Rhoeo discolor Setelah Plasmolisis