Mari Mengenal Sejarah Layang-Layang

Asal Mula Layang-layang 

Asal mula layang-layang masih menjadi perdebatan, namun bukti-bukti menunjukkan bahwa ia sudah ada sejak ribuan tahun lalu. 

  • Tiongkok: Banyak sumber meyakini bahwa layang-layang pertama kali muncul di Tiongkok sekitar 3.000 tahun lalu atau bahkan 2.500 SM. Konon, filsuf Mozi dan tukang kayu Luban pada abad ke-5 SM pernah menciptakan "burung kayu" atau "Muyuan" yang bisa terbang selama tiga hari. Kemudian, benda ini berkembang menjadi "zhiyuan" (burung kertas) dan akhirnya "Fengzheng" (layang-layang yang kita kenal sekarang). 
  • Indonesia (Sulawesi Tenggara): Menariknya, di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, ditemukan lukisan gua berusia sekitar 4.000 tahun yang menggambarkan layang-layang purba bernama Kaghati Kolope. Ini menjadikannya salah satu bukti layang-layang tertua di dunia, terbuat dari daun kolope dengan rangka bambu dan serat nanas sebagai talinya. 
Perkembangan dan Fungsi Layang-layang 
Pada awalnya, layang-layang tidak hanya digunakan sebagai alat hiburan, melainkan memiliki berbagai fungsi penting: 
  • Militer: Di Tiongkok, layang-layang digunakan untuk mengukur jarak, mengirim sinyal, atau bahkan menakut-nakuti musuh dengan suara siulan yang dihasilkan dari rongga bambu yang dipasang pada layang-layang. Pada abad pertengahan di Eropa, layang-layang militer dikembangkan serupa kantung penangkap angin. 
  • Ritual dan Kepercayaan: Di Bali, layang-layang memiliki fungsi ritual sebagai pelindung singgasana dewa Rare Angon. Di Sumatera Barat, ada kepercayaan pada layang-layang bertuah yang disebut "dangung-dangung" yang dipercaya dapat memikat gadis. Di beberapa daerah di Indonesia, layang-layang juga digunakan untuk mengusir hama di sawah atau kebun. 
  • Alat Bantu: Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa daerah lain, layang-layang digunakan sebagai alat bantu memancing dengan mata kail yang dihubungkan ke layang-layang. Di Pangandaran, layang-layang bahkan dipasangi jerat untuk menangkap kelelawar. 
  • Ilmu Pengetahuan: Benjamin Franklin menggunakan layang-layang untuk mempelajari petir. Pada masa modern, layang-layang raksasa bahkan dicoba sebagai alat untuk menghemat
    bahan bakar kapal pengangkut. 
Penyebaran Layang-layang ke Seluruh Dunia 
Dari Tiongkok, layang-layang menyebar ke berbagai negara Asia, seperti Korea, Jepang, India, dan Indonesia. Kemudian, popularitasnya sampai ke Eropa dan seluruh dunia. Pada akhirnya, meskipun peran layang-layang dalam fungsi militer dan penelitian banyak digantikan oleh balon dan pesawat terbang, ia tetap menjadi alat hiburan dan seni yang dicintai. Kini, festival layang-layang internasional sering diadakan, menampilkan berbagai bentuk, ukuran, dan kreasi layang-layang yang menakjubkan. Layang-layang adalah bukti nyata bagaimana sebuah penemuan sederhana dapat berkembang, beradaptasi, dan memiliki makna yang berbeda di berbagai budaya sepanjang sejarah.

LihatTutupKomentar