Sejarah HIlangnya Tentara Cambyses II


Kisah hilangnya tentara Cambyses II adalah salah satu misteri terbesar dalam sejarah kuno. Cerita ini berasal dari sejarawan Yunani, Herodotus, dan telah memicu berbagai ekspedisi serta spekulasi selama lebih dari 2.500 tahun.

Latar Belakang Sejarah

Pada tahun 525 SM, Cambyses II, putra Cyrus Agung dan raja Kekaisaran Akhemeniyah, berhasil menaklukkan Mesir. Setelah menguasai Mesir, Cambyses II berencana untuk memperluas kekuasaannya lebih jauh ke Afrika. Salah satu ekspedisinya adalah untuk menghancurkan Oracle Amun di Oasis Siwa.

Kisah Hilangnya Tentara

Menurut Herodotus, Cambyses II mengirim sekitar 50.000 tentara dari Thebes (sekarang Luxor) untuk menyerang Oasis Siwa. Tujuan ekspedisi ini adalah untuk menghukum para imam di Siwa yang menolak untuk mengakui klaimnya atas Mesir.

Setelah mencapai Oasis Kharga, di tengah perjalanan melintasi Gurun Barat, Herodotus mencatat bahwa pasukan tersebut tiba-tiba diterjang oleh badai pasir dahsyat. Badai tersebut begitu kuat dan mematikan, sehingga mengubur seluruh pasukan bersama dengan peralatan mereka. Tidak ada satu pun yang selamat.

Teori dan Penjelasan

Selama berabad-abad, kisah ini dianggap sebagai mitos atau propaganda. Beberapa teori modern muncul untuk mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi:

  • Teori Badai Pasir: Ini adalah teori yang paling terkenal, sesuai dengan catatan Herodotus. Badai pasir di gurun memang bisa sangat kuat dan berbahaya, meskipun mengubur seluruh pasukan sebanyak itu dianggap sangat tidak mungkin oleh banyak ahli.

  • Teori Militer: Beberapa sejarawan modern berpendapat bahwa kisah badai pasir hanyalah propaganda politik. Teori ini menyatakan bahwa pasukan Cambyses II sebenarnya tidak hilang, melainkan dikalahkan dalam pertempuran. Salah satu teori menyebutkan bahwa Firaun Petubastis III berhasil menyergap dan mengalahkan pasukan Persia tersebut. Raja Darius I, yang naik takhta setelah Cambyses, menggunakan cerita badai pasir untuk menutupi kekalahan memalukan ini.

  • Kurangnya Bukti Arkeologi: Selama puluhan tahun, berbagai ekspedisi arkeologi telah mencoba mencari sisa-sisa pasukan yang hilang. Beberapa klaim penemuan sempat muncul, namun sebagian besar dianggap tidak kredibel atau tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Hingga saat ini, tidak ada bukti arkeologi definitif yang bisa membuktikan keberadaan 50.000 tentara yang terkubur di bawah pasir gurun.

Kesimpulan

Meskipun kisah ini tetap menjadi misteri yang memikat, sebagian besar sejarawan saat ini cenderung lebih condong pada teori bahwa cerita badai pasir adalah mitos. Entah apakah pasukan tersebut benar-benar hilang karena faktor alam atau dikalahkan dalam pertempuran, fakta bahwa tidak ada jejak fisik yang ditemukan hingga kini membuat kisah ini tetap menjadi teka-teki abadi dalam sejarah kuno.

LihatTutupKomentar