KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESI
KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 18.110 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Marauke. Pulau pulau tersebut memiliki keadaan alam yang berbeda-beda dan menunjukkan kekhasan kehidupan yang ada di dalamnya. Hal ini yang menjadikan Indonesia mempunyai keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi. Meskipun luas daratan Indonesia hanya 1,3 % dari luas daratan di dunia, banyak spesies dunia yang hidup di Indonesia. Indonesia merupakan peringkat pertama dunia dalam kekayaan spesies mamalia dan kupu-kupu, peringkat ketiga reptilian, peringkat keempat untuk spesies burung, peringkat kelima untuk spesies Amphibia, dan peringkat ketujuh untuk tumbuhan berbunga.

Indonesia memiliki sejumlah spesies endemik tertinggi di dunia. Spesies endemik terbanyak dijumpai di Sulawesi, Papua, dan Kepulauan Mentawai. Keanekaragaman hayati tertinggi terdapat di Papua, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.

a. Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia

1. Penyebaran flora di Indonesia 

Wilayah Indonesia merupakan kepulauan yang dikelilingi oleh laut yang luas dan berada di daerah tropis sehingga memungkinkan memiliki curah hujan yang tinggi. Kondisi alam tersebut sangat memengaruhi keanekaragaman flora yang ada. Kekayaan flora Indonesia meliputi 5.000 jenis anggrek, 3.000 jenis pepohonan, 2.000 jenis tumbuhan paku, dan lebih dari puluhan ribu jenis tumbuhan bunga. Persebaran flora Indonesia dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:

Flora Indonesia Barat

Wilayah Indonesia Barat memiliki curah hujan yang relatif tinggi sehingga banyak dijumpai hutan yang lebat dan tumbuhan epifit. Spesies flora Indonesia barat antara lain, pohon jati (Tectona grandis), rotan (Calamus sp.), beringin (Ficus benjamina), damar, gaharu, edelweiss, bunga Raflesia arnoldi, dan bunga bangkai (Amorpophallus titanium).

Contoh Flora Indonesia Bagian Barat


Flora Indonesia Tengah

Flora di wilayah Indonesia tengah adalah peralihan antara flora di Indonesia Barat (orientalis) dan Indonesia timur (Australis). Flora yang dapat dijumpai antara lain kayu cendana, kayu putih, kayu hitam, kemiri, akasia (Acacia sp.), dan berbagai jenis anggrek.

Flora Indonesia Timur

Flora Indonesia Timur memiliki kesamaan dengan flora di Australia. Flora yang dapat dijumpai, antara lain beringin (Ficus sp.) dan matoa yang merupakan tumbuhan endemik di Papua. Tumbuhan endemik adalah tumbuhan yang hanya ada pada suatu wilayah tertentu dan tidak dijumpai di tempat lain. 

Persebaran flora endemik di Indonesia antara lain: 

  1. Bengkulu: Rafflesia arnoldi
  2. Kalimantan: meranti (Shorea sp.), rotan (Calamus caesius), anggrek hitam (Coelogyne pandurata) Jawa: pohon jati (Tectona grandis), mahoni (Swietenia mahogoni)
  3. Papua: matoa (Pometia pinnata), bunga Irian (Mucuna bennetti)


2 Penyebaran Fauna di Indonesia

Indonesia terletak di antara biogeografi Asia (oriental) dan daerah biogeografi Australia (Australian) sehingga fauna di Indonesia mencerminkan posisinya di antara kedua benua tersebut. Pada awalnya Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh garis Wallaće. Garis ini membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi bagian barat dan timur. Bagian barat dinamakan wilayah oriental (meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan), sedangkan bagian Timur dinamakan wilayah Australian (meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara). Daerah persebaran fauna Indonesia dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu wilayah Indonesia bagian barat. kawasan peralihan (Wallacea) dan kawasan Indonesia timur yang dipisahkan oleh garis Weber, garis Wallace, dan garis Lydekker.

a) Persebaran fauna di Indonesia bagian barat (Oriental) 

Kawasan Indonesia bagian barat meliputi, Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Kawasan ini dibatasi oleh garis Wallace yang terletak di antara Kalimantan dan Sulawesi dan antara Bali dengan Lombok. Garis Wallace ditemukan oleh ahli fauna Inggris yang bernama Alfred Russel Wallace. Berikut adalah fauna yang ada di Indonesia bagian barat:

  • Sumatra: gajah (Elephas maximus), orang utan (Pongo pygmaeus), tapir (Tapirus indicus), dan harimau (Panthera tigris). Jawa: badak bercula satu di Ujung kulon, banteng
  • Bali: jalak putih dan macam-macam kera 
  • Kalimantan: biawak (Varanus salvator) dan bekantan (Nasalis larvatus).

b) fauna di Indonesia bagian timur (Australis) 

Kawasan Indonesia bagian timur dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Hewan hewan khas Papua antara lain: burung cendrawasih (Paradisaed minor), burung kasuari (Casuarius galeatus), burung kakatua raja (Probosciger atterimus), kangguru pohon (Dendrolagus ursnlus), walabi (Darcopsulus vanheurni), kupu-kupu sayap burung (Ornithoptera sp.) dan buaya irian (Crocodylus novaeguinae).

c) Persebaran fauna di daerah peralihan

Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Lombok, dan Timor. Kawasan ini dibatasi oleh garis Wallace di sebelah barat dan garis Lydekker di sebelah timur. Di antara kedua garis tersebut terdapat garis Weber yang berada di sebelah timur Sulawesi. Garis Weber ditemukan oleh ahli zoology Jerman, Max Carl Wilhelm Weber. Pada kawasan peralihan terdapat percampuran antara fauna oriental dan fauna australis. Fauna di kawasan peralihan antara lain, anoa (Pendrogalus inustus), babi rusa (Babyrousa babyrousa), komodo (Varanus komodoensis), maleo (Macrochephalon maleo), duyung (Dugong), burung rangkong (Rhyticeros cassidix), kupu-kupu Sulawesi (Papilio iswara), kakatua putih (Cacatua moluccensis), dan kuskus beruang (Ailurops ursinus).

LihatTutupKomentar