Waspada ketika membeli Makanan Kaleng

bahaya makanan kaleng

 

Pada kondisi tertentu, makanan kaleng dapat menjadi solusi saat-saat darurat karena selain rasa yang enak, juga tidak membutuhkan waktu lama untuk mengolahnya. Banyak bahan makanan mulai dari sayur, daging, ikan, saus, sampai buah-buahan bisa ditemukan dalam kemasan kalengan. 

Akan tetapi amankah jika kita konsumsi? Agar tetap aman, kita juga harus tetap waspada dengan kualitas makanan kalengan yang kita beli lalu kita setok. Masa kadaluarsa tidak cukup menyatakan kalau makanan kalengan yang kita stok masih baik kondisinya. Ini dia 8 tanda makanan kalengan sudah rusak dan layak dibuang.

Berikut ini adalah ciri makanan kaleng telah rusak dan layak untuk di buang:

 

1. Kaleng Menggembung

Jika kita menemukan kondisi kaleng menggembung, bisa dipastikan sudah ada kontaminasi bakteri di dalam kaleng. Hal ini disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum Saat berkembang biak, sejumlah bakteri melepaskan racun yang salah satunya berbentuk gas. Ini pun membuat kaleng jadi menggelembung. Racun yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum dikenal sebagai salah satu racun paling kuat. Racun ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan paralisis atau kelumpuhan otot. Penyakit ini disebut Botulisme. 

2. Bunyi Mendesis Kencang Ketika Dibuka

Kaleng terlihat normal dari luar, tapi ketika dibuka mengeluarkan bunyi mendesis yang melebihi batas normal. Hati-hati, bisa jadi gas beracun dari bakteri juga sudah dihasilkan di dalam kaleng.

3. Cairan Muncrat Berlebihan

Saat kaleng dibuka, cairan di dalamnya muncrat berlebihan? Bisa jadi ini karena aktivitas gas hasil perkembangbiakan bakteri yang membuat kaleng jadi mengalami penambahan tekanan lebih dari biasanya.

4. Kaleng Korosi

Lihat tanda-tanda kaleng berkarat? Ini artinya kaleng sudah mengalami korosi yaitu melelehnya metal yang kemungkinan besar langsung diserap ke dalam makanan yang disimpan di dalamnya. Selain bikin makanan beracun, korosi ini juga bikin lubang di kaleng yang memungkinkan bakteri masuk dan berkembang biak.

 5. Kaleng Penyok

Ketika kaleng penyok, terjadi perubahan komposisi udara di dalam kaleng. Ini berisiko terjadi keluarnya udara di dalam kaleng yang kemudian tergantikan dengan masuknya udara luar yang mengandung bakteri. Belum lagi kalau penyok ini juga diikuti oleh munculnya lubang di kaleng.

6. Isi Berbusa

Saat kaleng dibuka, kamu melihat banyak gelembung udara di dalamnya. Ini juga tanda aktifitas perkembangbiakan bakteri yang menghasilkan gas beracun.

7. Berbau dan Berubah Warna

Bau yang tidak seperti biasanya juga jadi penanda kalau kondisi makanan sudah tidak fresh alias mengalami pembusukan. Begitu pun warnanya. Tujuan makanan dikalengkan adalah untuk membuatnya awet, sama dengan kondisinya saat diproduksi. Jadi kalau makanan sudah berubah warna, sebaiknya dibuang.

8. Makanan Berjamur

Kalau ini sepertinya sudah nggak usah ditawar-tawar lagi. Isi yang sudah berjamur menandakan makanan sudah mengalami pembusukan lumayan lama ditandai dengan aktifitas perkembangbiakan bakterinya

LihatTutupKomentar