KISAH TSA'LABAH BIN ABDURRAHMAN (JENAZAHNYA DI ZIARAHI MALAIKAT)

Tsa'labah adalah pemuda yang di dalam hatinya sudah tertanam keimanan. Karena keimanannya itu, ia selalu berusaha untuk tidak berbuat dosa.



Tsa'labah adalah pemuda yang di dalam hatinya sudah tertanam keimanan. Karena keimanannya itu, ia selalu berusaha untuk tidak berbuat dosa. 

Dikisahkan ketika zaman dahulu, orang tidak memiliki kamar mandi di dalam rumah dan maka jika seseorang akan mau ke "jamban" biasanya akan pergi padang pasir. Biasanya untuk yang laki-laki dibuat untuk menutupi badan hingga terlihat kepalanya menggunakan pelapah kurma. Sedangkan untuk yang wanita dibuat menutupi seluruh badannya. 

Suatu ketika Tsa'labah melewati "tempat mandi" wanita, dan tidak sengaja melihat ada wanita di dalamnya melalui celah-celah pelapah kurma tadi secara sepintas.  Wanita ini terkenal dengan kecantikannya. 

Hal ini mengganggu Tsa'labah, tulang-tulang tubuhnya terasa kesemutan, otot-ototnya terasa sakit dan lemas. Dengan merasa telah berdosa, Tsa'labah naik ke atas bukit di Madinah selama 40 hari tidak pulang ke rumah. Hingga ketika itu Rasulullah diberitahu oleh Malaikat Jibril bahwa Allah SWT. memerintahkan untuk memanggil Tsa'labah di atas bukit yang telah merasa bersalah atas dosa nya. Maka Rasulullah mengutus beberapa sahabat untuk menemui Tsa'labah dan membawa nya kepada Rasulullah.

Ketika Tsa'labah dibawa menuju masjid untuk menemui Rasulullah, keadaan Tsa'labah keringat dingin, wajahnya memerah kehitaman, ketakutan sekali. Kemudian Rasulullah menanyakan kepada Tsa'labah mengenai apa yang telah terjadi. Kemudian Tsa'labah menjelaksan bahwa telah melakukan dosa besar. Kemudian Rasulullah menjelaskan bahwa Rahmat Allah SWT sangatlah luas. Kemudian dikumandangkanlah iqomah sholat kemudian Rasulullah bersama dengan para sahabat melakukan sholat berjamaah termasik Tsa'labah. 

Dalah sholat jamaah tersebut Rasulullah membacakan ayat tentang neraka, kemudian Tsa;labah yang mendengar ayat tersebut jatuh pingsan. Kemudian setelah selesai sholat, Rasulullah bertanya kepada Tsa'labah mengenai apa yang telah terjadi. Kemudian Tsa'labah menjelaskan bahwa telah melakukan dosa besar yaitu tak sengaja melihat seorang wanita di padang pasir tadi. Kemudian Rasulullah menjelaskan untuk memohon ampun kepada Allah SWT. dan menerangkan bahwa Rahmat Allah SWT sangat luas. 

Singkat cerita pada suatu hari terdengar berita kepada Rasulullah bahwa Tsa'labah mengalami sakit di rumahnya. Rasulullah bersama para sahabat pergi ke rumah Tsa'labah. Rasulullah lalu meletakkan tangan kanannya di kepala Tsa'labah serta meletakkan kepala Tsa'labah dipangkuannya. Namun di luar dugaan, Tsa'labah justru menyingkirkan kepalanya dari pangkuan Rasulullah SAW.  Karena hal tersebut, Rasulullah SAW bertanya, 

"Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pengkuanku?” 

"Karena aku penuh dengan dosa, tidak layak dipangku oleh Utusan Allah yang mulia ini,” jawab Tsa'labah. 

"Apa yang engkau rasakan?” tanya Rasulullah SAW kembali. 

Aku seperti dikerubuti semut pada tulang, daging dan kulitku,” jawab Tsa'labah. 

"Lalu apa yang engkau inginkan?” tanya Rasulullah SAW selanjutnya.

"Ampunan Tuhanku,” jawab Tsa'labah.

Atas kejadian tersebut, maka turun Malaikat Jibril AS dan berkata, "Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu, ”Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula,".

Rasulullah SAW segera  memberitahu hal ini kepada Tsa'labah. Begitu mendengarnya, sehingga terpekiklah Tsa'labah dan langsung meninggal dunia.

Rasulullah SAW lalu memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani serta disalati. Selesai mensalati Tsa'labah, Rasulullah SAW berjalan sambil berjinjit seakan menghindari sesuatu agar tidak tertabrak oleh beliau.

Begitu pemakaman selesai, para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, kami lihat engkau berjalan sambil berjingkat-jingkat, ada apa gerangan?”.

Rasulullah SAW bersabda, "Demi Zat yang mengutus aku sebagai seorang nabi yang sebenarnya, karena aku lihat begitu banyaknya malaikat yang turut menziarahi Tsa'labah.”

Demikian kisah Tsa'labah merasa takut kepada Allah SWT dan kepada Rasulullah SAW yang menjadi panutannya. Semoga menjadi tauladan bagi kita semua. Wallahu A'lam Bishawab.

Sumber: 

  • https://akurat.co/
  • Ceramah  Khalid Bassalamah

LihatTutupKomentar